Trump akan kirim hingga 9.000 migran gelap ke Teluk Guantanamo

Trump akan mengirimkan hingga 9.000 migran gelap ke Teluk Guantanamo

HOUSTON, Amerika Serikat (primedailydigest.com) – Administrasi Presiden Donald Trump berencana untuk mengirim hingga 9.000 migran tanpa dokumen ke fasilitas penahanan Amerika Serikat di Teluk Guantanamo, Kuba, sesegera mungkin minggu ini, laporan Washington Post dan Politico, Selasa (10/6).

Sejumlah pejabat ke dua media menyatakan bahwa migran asing yang dianggap dipindahkan ke Guantanamo berasal dari berbagai negara, termasuk Belgia, Inggris, Prancis, Jerman, Haiti, Irlandia, Lituania, Belanda, Polandia, Turki, dan Ukraina.

Sejak Februari, AS telah menangkap sekitar 500 migran di Guantanamo. Tetapi sumber yang mengetahui rencana transfer menyatakan bahwa fasilitas tersebut sekarang sedang dipersiapkan untuk pemeriksaan kesehatan pada 9.000 orang untuk memastikan apakah mereka layak dipindahkan ke sana.

Fasilitas penahanan di Teluk Guantanamo dikenal luas karena sejarah kontroversial tempat itu sejak tragedi serangan teroris pada 11 September 2001. Pada waktu itu, Guantanamo menjadi lokasi penahanan banyak tersangka teroris yang ditangkap oleh militer AS.

Pada bulan Januari, Presiden Trump mengumumkan rencana untuk menggunakan Guantanamo dalam mengakomodasi migran ilegal. Transfer dapat dimulai sesegera mungkin pada hari Rabu, dengan tujuan agar para tahanan ditampung sementara sebelum akhirnya dideportasi ke negara masing -masing.

Langkah ini adalah bagian dari upaya keras Presiden Trump untuk menekan imigrasi ilegal, termasuk melalui penggerebekan besar -besaran oleh imigrasi dan adat istiadat AS untuk meningkatkan jumlah penangkapan dan deportasi migran tanpa dokumen.

“Di bawah kepemimpinan Presiden Trump, kami menargetkan setidaknya 3.000 penangkapan oleh ICE setiap hari,” kata wakil kepala staf Gedung Putih Stephen Miller kepada Fox News bulan lalu, menambahkan bahwa pemerintah Trump berencana untuk terus meningkatkan jumlah ini.

Alasan resmi transfer adalah untuk mengosongkan kapasitas tempat tidur di pusat penahanan di tanah utama AS.

Dokumen yang diperoleh Politico dan The Washington Post juga menyebutkan bahwa Departemen Keamanan Domestik (DHS) mungkin tidak memberi tahu negara asal migran sebelum dipindahkan ke Guantanamo.

Mayoritas migran yang akan dipindahkan berasal dari negara -negara dan mitra sekutu Eropa, yang menimbulkan kekhawatiran di primedailydigest.com para diplomat AS.

Beberapa pejabat Kementerian Luar Negeri AS yang menangani urusan Eropa bahkan dilaporkan mencoba membujuk DHS untuk membatalkan rencana tersebut.

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *