Secara neraca komoditas, sektor perikanan selalu positif dan surplus, serta tingkat impor sangat kecil untuk komoditas yang tidak tersedia di dalam negeri.Jakarta (primedailydigest.com) – Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono optimistis upaya peningkatan kualitas produksi perikanan nasional yang terus meningkat akan membantu mendongkrak nilai ekspor komoditas tersebut.
“Kami ingin meningkatkan produksi seiring dengan peningkatan kualitas yang berdampak pada akses pasar dan mendukung program nasional di dalam negeri,” kata Trenggono dalam agenda Indonesia Marine and Fishery Business Forum (IMFBF) 2024 di Jakarta, Selasa (10/12). ).
Berdasarkan keterangan tertulis Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) RI, produk perikanan Indonesia telah menjangkau 133 negara dengan nilai ekspor pada tahun 2023 mencapai US$5,6 miliar (Rp88,71 triliun).
Sementara itu, komoditas perikanan Indonesia yang paling banyak diserap adalah udang, cakalang, tuna, cumi, sotong, gurita, rajungan, rajungan, dan rumput laut.
Hal ini, kata Trenggono, menunjukkan bahwa produk perikanan Indonesia telah diperhitungkan dalam pemenuhan kebutuhan protein berbasis produk perikanan baik di dalam maupun luar negeri. Ia pun meyakini jumlah negara yang menyerap produk perikanan Indonesia akan semakin meningkat.
“Secara neraca komoditas, sektor perikanan selalu positif dan surplus, serta tingkat impor sangat kecil untuk komoditas yang tidak tersedia di dalam negeri,” ujarnya.
Untuk itu, Kementerian Kelautan dan Perikanan akan terus memprioritaskan peningkatan kualitas produksi dan budidaya berkelanjutan melalui optimalisasi penerapan lima program ekonomi biru.