Jakarta Pemerintah Provinsi (Pemprov) dapat belajar dari Bangkok, Thailand mengenai penerapan inovasi dalam menyediakan ruang hijau yang mengembangkan penggunaan teknologi dan efisiensi ruangJAKARTA (primedailydigest.com) – Direktur di Keney, Shirley Santoso percaya bahwa taman saku atau taman kecil di ruang yang tidak digunakan dapat menjadi solusi untuk meningkatkan area ruang terbuka hijau (RTH) di Jakarta untuk memenuhi standar lingkungan.
Shirley menjelaskan bahwa pemerintah provinsi (Pemprov) Jakarta dapat belajar dari Bangkok, Thailand mengenai penerapan inovasi dalam menyediakan ruang hijau yang mengembangkan penggunaan teknologi dan efisiensi ruang.
“Kami belajar dari Bangkok, mereka memiliki banyak taman saku (taman kecil) di ruang United (ruang yang tidak digunakan) yang meskipun tempat itu tidak banyak bagaimana kita dapat menggunakan tanah yang tidak digunakan,” kata Shirley di “Jakarta Rise#20:” Jalur menuju 20 kota global “pada hari Kamis.
Baca Juga: Pemerintah Provinsi DKI meresmikan 15 Rth dan TPU di Jakarta
Selain itu, ia melanjutkan, taman juga dapat dibangun secara vertikal (taman vertikal) untuk memenuhi rasio ideal ruang terbuka hijau (RTH) di Jakarta.
Kebutuhan untuk meningkatkan ruang hijau ini mengingat area tersebut pada tahun 2023 adalah sekitar 34.451 juta meter persegi atau 5.356 persen dari area Jakarta.
Sementara target ideal yang diatur dalam undang -undang nomor 26 tahun 2007 mengenai perencanaan spasial adalah 30 persen.
Menurut Shirley, perluasan RTH adalah salah satu upaya untuk menyadari Jakarta sebagai kota yang layak huni.
Baca Juga: Tingkatkan Rth, Jakarta Barat Lusinan Pohon di Meruya Selatan