Stres selama kehamilan berkaitan dengan risiko epilepsi pada anak

Stres saat hamil dikaitkan dengan risiko epilepsi pada anak

Jakarta (primedailydigest.com) – Peneliti menemukan, anak yang lahir dari ibu yang mengalami stres psikologis selama kehamilan memiliki risiko lebih tinggi terkena epilepsi di masa kanak-kanak.Hasil penelitian yang diterbitkan dalam jurnal PLOS ONE menunjukkan bahwa risiko epilepsi meningkat hingga 70 persen pada anak usia satu hingga satu tahun ketika ibunya mengalami stres psikologis terus-menerus selama kehamilan.

Seperti dikutip dari tayangan Medical Daily, Jumat (15/11), penelitian tersebut didasarkan pada analisis hasil studi kohort kelahiran yang melibatkan hampir 100.000 partisipan.

Dalam studi tersebut, peneliti menganalisis hubungan primedailydigest.com skor stres pada ibu hamil dan risiko epilepsi pada anak mereka.

Baca juga: Stres saat hamil bisa mengubah bentuk plasenta

Dengan menggunakan Kessler Psychological Distress Scale (K6), para peneliti mengevaluasi stres partisipan penelitian sebanyak dua kali selama kehamilan, yakni satu kali pada paruh pertama atau sekitar usia kehamilan 15 minggu dan sekali lagi pada paruh kedua atau sekitar usia kehamilan 30 minggu.

Berdasarkan skor K6 mereka, peserta dikategorikan menjadi enam kelompok, yang mencerminkan tekanan rendah atau sedang pada setiap titik waktu.

Analisis menunjukkan bahwa skor K6 ibu sebesar 5 atau lebih tinggi pada kedua titik waktu dikaitkan dengan risiko diagnosis epilepsi 70 persen lebih tinggi pada anak-anak berusia satu hingga tiga tahun.

Oleh karena itu, penyesuaian lingkungan untuk meningkatkan relaksasi pada ibu hamil diperlukan untuk mencegah berkembangnya epilepsi pada keturunannya, kata peneliti dalam publikasi hasil penelitiannya.

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *