Jakarta (primedailydigest.com) – Fiersa Besari, seorang musisi dan penulis dari Indonesia yang juga dikenal sebagai pencinta alam, baru -baru ini menjadi sorotan publik setelah mengikuti ekspedisi pendakian ke puncak piramida Carstensz, Papua Tengah.
Selama perjalanan, sebuah insiden terjadi pada kehidupan dua pendaki wanita, Lilie Wijayanti Poegiono dan Elsa Laksono, karena hipotermia pada hari Jumat (28/2). Kedua wanita itu adalah anggota kelompok yang sama dengan Fiersa Besari.
Berita tentang kondisi Fiersa tidak terdengar membuat komunitas, terutama penggemarnya, khawatir. Namun, kepala polisi Mimika Resort menyatakan bahwa Fiersa telah berhasil dievakuasi oleh tim penyelamat dalam keadaan yang aman dan sehat.
Sebagai figur publik, sosok Fiersa Besari diketahui tidak hanya melalui musik dan penulisan, tetapi juga karena kecintaannya pada alam. Jadi apa sosok Fiersa Besari? Profil berikut meluncurkan berbagai sumber.
Baca Juga: Basarnas Memastikan Fiersa Besari dan Tiga Orang Asing Asing dari Pendaki Cartensz Selamat
Profil Fiersa Besari
Pria yang lahir di Bandung, 3 Maret 1984 dikenal sebagai sosok multitalenta yang aktif di dunia musik, sastra, dan petualangan. Puisi dan gaya penulisan yang sederhana membuat karya -karyanya begitu dekat dengan kehidupan kaum muda.
Fiersa Besari sedang belajar di College Bahasa Asing (STBA) Yapari-Warna Bandung dengan Departemen Sastra Inggris. Meskipun menjelajahi bahasa asing, minatnya pada literatur Indonesia mulai tumbuh saat berada di semester terakhir kuliahnya. Ini adalah awal dari gaya penulisan Fiersa yang penuh makna dan metafora.
Perjalanan musiknya dimulai pada 2009 ketika ia menjadi vokalis band indie. Namun, setelah band putus, Fiersa memilih untuk pergi solo. Dia merilis album debut “11:11” pada tahun 2012 yang berhasil menarik perhatian pecinta musik indie di negara ini. Setahun kemudian, ia meluncurkan album mini “Where I Go Home”, yang selanjutnya memperkuat namanya di industri musik.
Baca Juga: Kelompok Fiersa Besari Operator Tur Berbeda dengan “Mamak Climbers”