Jakarta (primedailydigest.com) – Saan Mustopa masuk jajaran pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI sebagai wakil ketua periode 2024-2029. Saan bertugas mengkoordinasikan ruang lingkup Bidang Industri dan Pembangunan (KORINBANG).
Saan Mustopa terpilih menjadi wakil Fraksi Partai NasDem menjadi salah satu dari 5 Pimpinan DPR RI periode 2024-2029, yakni bersama Sufmi Dasco Ahmad (Fraksi Partai Gerindra), Adies Kadir (Fraksi Partai Golkar), Cucun Fraksi PKB Ahmad Syamsurizal (PKB) sebagai ketua perwakilan dan Puan Maharani (Fraksi PDI Perjuangan) sebagai ketua DPR RI.
Pimpinan DPR RI dicalonkan oleh partai politik yang memperoleh kursi terbanyak.
Sebelumnya, Saan Mustopa ditugaskan di Komisi II dan menjabat sebagai wakil ketua komisi yang sama pada periode 2019-2024.
Lahir di Karawang, Jawa Barat, 5 Juli 1968, Saan Mustopa atau sering disapa Kang Saan oleh rekan-rekannya merupakan seorang politikus. Ia merupakan kader Partai NasDem dan saat ini juga menjabat sebagai Wakil Ketua Umum DPP Partai NasDem periode 2024-2029.
Saan Mustopa mengawali karir politiknya dengan bergabung di Partai Demokrat. Ia diyakini menjabat sebagai Ketua Departemen Kaderisasi Dewan Pimpinan Pusat Demokrat dan dikenal sebagai salah satu teman dekat Anas Urbaningrum, mantan Ketua Umum Partai Demokrat.
Pada pemilu 2009, Saan Mustopa mencalonkan diri sebagai calon dari Partai Demokrat untuk daerah pemilihan (dapil) VII Jawa Barat yang wilayahnya Karawang, Bekasi, dan Purwakarta dan berhasil menjadi anggota DPR-RI periode 2009-2014. Saat itu, pihaknya ditugaskan di Komisi III yang menangani masalah hukum, hak asasi manusia, dan keamanan.
Pada pemilu 2014, Saan Mustapa kembali terpilih menjadi anggota DPR RI periode 2014-2019. Namun pada 15 Desember 2015 Saan Mustapa berhenti menjadi anggota DPR karena partainya melakukan Pergantian Antar Waktu (PAW).
Pada Pilkada 2015, Saan Mustopa mengajukan diri menjadi calon Bupati Karawang berpasangan dengan Iman Sumantri. Pencalonan ini tanpa dukungan Partai Demokrat, Saan justru mendapat dukungan dari tiga partai politik yakni Partai Golkar, Partai Gerindra, dan Partai Nasional Demokrat (NasDem). Namun, dia belum berhasil melarikan diri.