Jakarta (primedailydigest.com) – Dunia musik dan hiburan Indonesia sekali lagi berduka. Titiek Puspa, penyanyi legendaris yang juga dikenal sebagai seniman generasi silang meninggal pada usia 87 tahun pada hari Kamis, pukul 16:30 WIB.
Kepergiannya meninggalkan kesedihan yang dalam, tidak hanya untuk keluarga dan kerabat, tetapi juga untuk penggemar yang tumbuh dengan pekerjaan mereka. Sepanjang hidupnya, Titiek Puspa dikenal sebagai sosok artis yang luar biasa dan multitalenta. Dia tidak hanya menyentuh hati orang -orang melalui lagu -lagunya, tetapi juga membantu mewarnai industri film Indonesia.
Profil Titiek Puspa Sosok artis multitalenta
Lahir di Tanjung, Tabalong, pada 1 November 1937 Titiek Puspa memiliki nama asli Sudarwati.
Titiek memulai perjalanan karirnya dari kota Semarang. Dia mencuri perhatian publik setelah memenangkan acara pencarian bakat dari RRI Radi Star Singer.
Sejak itu, jalan di dunia hiburan terus membuka lebar. Namanya mulai bangkit sebagai penyanyi permanen di Jakarta Studio Orchestra pada 1960 -an, di mana ia menerima banyak bimbingan dari musisi terkenal Iskandar dan Zainal Ardi, yang juga suaminya pada saat itu.
Tidak hanya lagu bernyanyi, Titiek juga mulai menulis lagu sendiri. Album “The Black” dan “Mother's Prayer” menjadi titik balik penting dalam karirnya sebagai penulis lagu. Lagu -lagu seperti Minah Dusun Girls, tidak pernah mengundurkan diri, dan Black tidak hanya populer di zamannya, tetapi juga bertahan sampai sekarang sebagai bagian dari sejarah musik Indonesia.
Sepanjang karirnya, Titiek Puspa membawa sejumlah lagu legendaris yang melekat pada hati pendengarnya bahkan hari ini. Pada tahun 1970 -an, ia populer dengan lagu Fall In Love and Dance Yok yang ceria dan ringan. Lagu apa yang ia ciptakan sendiri pada tahun 1982 menampilkan sisi jenaka yang khas. Pada tahun 1991, kupu -kupu malam yang dibuat oleh Harry Roesli menjadi salah satu lagu paling ikonik yang ia nyanyikan. Dia juga tetap produktif di tahun 2000 -an melalui lagu -lagu Bimbi dan mari kita datang ke sini.
Tidak puas dengan hanya bekerja di dunia bernyanyi, Titiek Puspa juga dikenal aktif di dunia pertunjukan dan akting. Dia terlibat dalam berbagai operator legendaris yang ditayangkan di TVRI seperti Bawang Merah Bawang Putih, Ketupat Idul Fitri, ke Kartini Humane. Saat berada di layar lebar, ia muncul di sejumlah film populer seperti Inem Sexy Hamban, KarmaNem, dan apa yang salah.
Perhatiannya terhadap anak -anak juga tidak pernah pudar. Dia menciptakan berbagai lagu anak -anak dan bahkan membentuk kelompok vokal Duta Cinta pada tahun 2014 sebagai upaya untuk mempertahankan semangat lagu -lagu anak -anak di Indonesia. Kelompok ini berisi anak -anak dari berbagai latar belakang etnis dan telah tampil di berbagai program televisi, termasuk seri pesta musik untuk teman -teman di RTV.