Petugas siapkan ribuan porsi makanan untuk penyintas erupsi Lewotobi

Petugas menyiapkan ribuan porsi makanan untuk para penyintas letusan Lewotobi

Jakarta (primedailydigest.com) – Petugas gabungan menyiapkan ribuan porsi makanan setiap hari untuk para penyintas letusan Gunung Lewotobi yang mengungsi di Pos Lapangan Lewolaga (Poslap), Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Dapur umum Tagana di Poslap Lewolaga berupaya keras memenuhi kebutuhan pangan, tidak hanya bagi para korban terdampak letusan, namun juga bagi para relawan dan pasukan gabungan yang bertugas.

“Untuk hari ini (Senin (25/11) jumlah orang yang sarapan pagi sebanyak 418 orang, makan siang ada 432 orang. Untuk makan malam baru diketahui datanya setelah makan malam selesai,” ujar Koordinator Dapur Umum Tagana di Posko Lapangan Lewolaga, Abdula Syukur Sunte dalam siaran persnya, Selasa.

Menurut Abdula, sarapan tersedia hingga pukul 09.00 WITA, makan siang hingga pukul 13.00 WITA, dan makan malam tersedia hingga pukul 21.00 WITA.

Baca juga: Dapur Umum Menyediakan Ribuan Makanan untuk Korban Letusan Gunung Lewotobi

Setiap harinya, lebih dari 1.000 porsi makanan disiapkan untuk memenuhi kebutuhan pangan para penyintas yang tersebar di lokasi pengungsian, baik yang mengungsi secara mandiri maupun yang berada di lokasi pengungsian terpusat.

Menu makanan yang diberikan kepada penyintas juga bervariasi sesuai aturan pemenuhan gizi sehari-hari, primedailydigest.com lain nasi, sayur mayur, telur, ikan, dan buah. Petugas dapur umum memasak nasi menggunakan tungku kayu, sedangkan untuk lauk pauk dan sayur menggunakan kompor gas.

“Untuk petugas dapur, kami ada dari Tagana Kabupaten Lembata 10 orang, KSB tiga orang, ditambah TNI/Polri dan relawan. Kurang lebih ada 30 orang yang bertugas di dapur umum ini,” kata Abdula Syukur.

Baca juga: Kemendagri Salurkan Bantuan untuk Pengungsi Lewotobi

Terkait mekanisme distribusi pangan, Abdula menjelaskan, pihak kantor desa akan memberitahukan kepada para penyintas bahwa pangan sudah siap untuk diambil.

Para pengungsi kemudian menuju dapur umum untuk mengambil makanan. Awalnya makanan dibagikan dalam bentuk paket, namun kini demi kenyamanan para penyintas, makanan disajikan dalam wadah.

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *