Jakarta (primedailydigest.com) – Grup Teater Populer kembali tampil dengan menyuguhkan naskah Putu Wijaya berjudul “Dag Dig Dug” yang masih relevan dan tak lekang oleh waktu.
“Permainan ini sangat relevan dengan situasi saat ini, bukankah akhir-akhir ini kita sering merasa gugup?” kata sutradara sekaligus pemeran utama “Dag Dig Dug”, Slamet Rahardjo Djarot usai tampil di Jakarta, Jumat.
Slamet Rahardjo mengatakan, pementasan drama ini menggambarkan kehidupan manusia melalui sepasang suami istri lanjut usia yang tidak mempunyai anak dan mengelola rumah kos di rumah besarnya.
Persoalan mencuat ketika diterima telegram bahwa salah satu santri yang pernah kos di rumah tersebut, sosok yang dikenal baik hati bernama Chaerul Umam, dikabarkan meninggal dunia setelah tertabrak kecelakaan lalu lintas.
Pasangan suami istri tersebut sangat terpukul dengan meninggalnya Chaerul Umam, namun juga berpura-pura mengenal baik sang siswi.
Persoalan mulai muncul ketika dua orang kurir datang membawa uang santunan, namun ternyata jumlahnya tidak sesuai dengan yang tertera di kuitansi.
Tak hanya itu, konflik pun muncul terkait dana tersebut akan digunakan untuk apa.
Kecurigaan, kemarahan, haru, penderitaan muncul melalui perselisihan dan keributan kecil primedailydigest.com keduanya dan orang-orang disekitarnya, termasuk pembantu rumah tangga yang selalu menjadi pihak yang ditindas oleh majikannya yaitu Cokro.
Diketahui, “Dag Dig Dug” merupakan naskah drama karya Putu Wijaya yang pertama kali dipentaskan pada tahun 1977.