Perbedaan equinox dan solstice, apa dampaknya bagi Indonesia?

Perbedaan ekuinoks dan solstis, apa dampaknya bagi Indonesia?

Jakarta (primedailydigest.com) – Saat bumi berputar atau bergerak mengelilingi matahari pada orbitnya, posisi matahari tidak selalu berada di atas garis khatulistiwa. Kadang, matahari berada di utara garis khatulistiwa dan di waktu lain matahari berada di selatan garis khatulistiwa.Ada tiga kedudukan penting Matahari yang perlu kita ketahui, yaitu, posisi Matahari saat berada di atas garis khatulistiwa atau yang disebut dengan ekuinoks, posisi Matahari saat berada di titik terjauh di utara garis khatulistiwa yang disebut dengan summer solstice dan terakhir posisi Matahari saat berada di titik terjauh di selatan garis khatulistiwa yang disebut dengan winter solstice.

Berikut penjelasan lebih lanjut tentang setiap posisi matahari:

Ekuinoks

Ekuinoks terjadi saat Matahari berada tepat di atas garis khatulistiwa. Pada saat ini, durasi siang dan malam menjadi hampir sama di seluruh belahan dunia. Istilah “ekuinoks” berasal dari bahasa Latin, yaitu “aequus” yang berarti “sama” dan “nox” yang berarti “malam.”

Ekuinoks terjadi dua kali dalam setahun, yakni sekitar tanggal 20 Maret yang disebut ekuinoks vernal atau ekuinoks musim semi, dan sekitar tanggal 23 September yang disebut ekuinoks musim gugur atau ekuinoks musim gugur.

Titik balik matahari musim panas

Titik balik matahari musim panas terjadi sekitar tanggal 20 atau 21 Juni di belahan bumi utara. Selama fase ini, siang hari berada pada titik terpanjangnya dalam sehari dan malam hari berada pada titik terpendek atau tercepatnya. Fenomena titik balik matahari ini menandai dimulainya musim panas.

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *