Jakarta (primedailydigest.com) – Pemerintah Kota Jakarta Pusat rutin melakukan pengecekan di pasar tradisional, supermarket, dan pasar binaan di kawasan tersebut untuk memastikan harga pangan aman dan terkendali.
“Kami rutin melakukan pengawasan pangan di pasar sebulan sekali, kami cek semuanya mulai dari standar keamanan, stok dan harga,” kata Kepala Suku Dinas (Kasudin) Kelautan, Pertanian, dan Ketahanan Pangan.
(KPKP) Kota Administrasi Jakarta Pusat, Penty Yunesi Pudyastuti di Jakarta, Jumat.
Penty mengatakan, setiap melakukan pemantauan pangan, pihaknya juga melakukan pemantauan melalui Kepala Unit Pelaksana (Kasatlak) di wilayah atau penyuluh dan seksi terkait.
Menurut Penty, ada beberapa bahan pangan yang harganya tidak tetap, bisa naik atau turun (fluktuasi). Seperti bawang merah, bawang putih, daging ayam, telur ayam, minyak goreng, cabai rawit merah, cabai merah keriting, dan daging sapi.Naik turunnya harga pangan, kata Penty, bisa disebabkan oleh beberapa faktor. Diantaranya permintaan yang lebih tinggi dibandingkan pasokan, beberapa momen seperti saat bulan Ramadhan, akhir tahun atau faktor cuaca.
Baca juga: Suku Dinas KPKP Jakarta Pusat lakukan pengawasan pangan di pusat perbelanjaan
Setiap minggunya, menurut dia, harga bahan pokok tersebut biasanya sering berfluktuasi. “Kalau tidak naik ya turun, atau bisa stabil, tapi semua harga pangan masih dalam kategori aman terkendali,” kata Penty.
Penty mengatakan, harga bawang merah pada pekan ini berkisar Rp35 ribu per kilogram (kg), bawang putih Rp40 ribu, ayam ras Rp40 ribu, telur ayam ras Rp26 ribu per kg.Minyak goreng Rp. 17 ribu per liter (1 botol), cabai rawit merah Rp. 50 ribu per kg, cabai merah keriting Rp. 45 ribu dan daging sapi sekitar Rp. 130-140 ribu per kg.
“Dibandingkan telur minggu lalu, harganya mengalami penurunan, dari Rp 28 ribu per kg menjadi Rp 26 ribu per kg,” ujarnya.