Misalnya voice over, lalu terjemahan bahasa Indonesia sebenarnya menjadi peluang.Jakarta (primedailydigest.com) – Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) mengungkapkan sumber daya manusia (SDM) subsektor film memiliki sejumlah peluang yang patut untuk ditingkatkan. dan dikembangkan lebih lanjut, termasuk sulih suara ( voice over) menjadi penerjemah.Misalnya voice over, lalu terjemahan bahasa Indonesia sebenarnya peluang, kata Direktur Industri Kreatif, Musik, Film dan Animasi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, M Amin Abdullah, di Jakarta, Rabu.
Peluang tersebut dapat menjadi peluang bagi pemerintah untuk membuka penciptaan lapangan kerja baru dan mendukung peningkatan perekonomian masyarakat. Namun dalam industri perfilman ada persoalan lain yang lebih krusial selain sumber daya manusia, yaitu ekosistem atau distribusi film.
“Tapi di ekosistem, ada contoh kekurangan layar. Tahukah anda berapa jumlah radio dari total penduduk Indonesia dan jumlah layar Indonesia yang kita miliki? 1:500.000,” ujarnya pula.
Oleh karena itu, kata dia lagi, Indonesia membutuhkan 10.000 layar bioskop agar film karya anak bangsa bisa tersebar luas dan dinikmati masyarakat Indonesia.
Pihaknya juga mendukung usulan Ketua Persatuan Artis Film Indonesia 1956 atau Parfi '56, Marcella Zalianty, yang mendorong agar bioskop independen di berbagai daerah di Indonesia tercipta lebih luas.