Mungkin memang Ruben Amorim yang dibutuhkan Manchester United

Mungkin Ruben Amorim yang dibutuhkan Manchester United

Jakarta (primedailydigest.com) – Perpisahan yang sangat manis bagi Ruben Amorim namun memilukan bagi Sporting CP ketika klub yang juga dikenal dengan nama Sporting Lisbon itu mengalahkan Manchester City 4-1 pada laga Liga Champions, Rabu dini hari.Laga di Stadion Jose Alvalade tersebut merupakan laga kandang terakhir Sporting bersama Amorim sebelum manajer yang resmi menjadi pelatih Manchester United itu memainkan laga terakhirnya bersama Sporting saat dijamu Braga pada laga lanjutan Liga Primer Portugal.

Mencetak empat gol melawan tim sekuat Manchester City yang dilatih oleh ahli taktik sepak bola terhebat di dunia, Pep Guardiola, benar-benar menjadi pesan kuat dari Amorim untuk United dan siapa pun yang bermain melawan klub Inggris tersebut.

Tertinggal lewat gol Phil Foden di menit keempat, Sporting menyamakan kedudukan di babak pertama sebelum menggila di babak kedua dengan mencetak tiga gol, dua di antaranya tercipta dalam kurun waktu dua menit.

Tiga dari empat gol tersebut merupakan kreasi Victor Gyokeres yang santer disebut bakal memboyong Amorim ke Old Trafford pada pertengahan musim.

Sporting mungkin sangat berduka atas kemenangan besar ini karena harus berpisah dengan salah satu pelatih terhebat klub yang mengembalikan semangat menjadi tim yang kembali berjaya di puncak kompetisi setelah dipercaya melatih klub sejak tahun 2020.

Kemenangan besar atas City pun menambah semangat para pemain, manajemen, dan suporter Manchester United yang dalam beberapa musim terakhir dan terparah di awal musim ini mengalami gejolak hebat akibat penurunan performa drastis.

Jelang laga melawan Citizens, Amorim sempat khawatir jika Sporting berhasil mengalahkan Manchester City, ekspektasi Man United terhadap dirinya akan menjadi terlalu tinggi hingga dianggap sebagai Alex Ferguson baru.

Amorim tak mau disamakan dengan orang lain karena bangga dengan sifat dan kelasnya sendiri, dengan semua itu ia berhasil membawa Sporting kembali menjadi klub elit baik di Portugal maupun Eropa.

Bahkan, Sporting berhasil mengalahkan City dengan skor yang juga mengejutkan, 4-1.

Tidak ada manajer United, selain Sir Alex dan Jose Mourinho, yang bisa memimpin Setan Merah mencetak empat gol melawan City. Dan tidak ada manajer United yang memaksa Guardiola menyaksikan timnya memecahkan empat poin.

Sejak Sir Alex tak lagi dilatih, United kalah 17 kali dari City dan memenangkan 10 dari 30 pertemuan di berbagai kompetisi.

Oleh karena itu, ketakutan Amorim tidak berlebihan, apalagi pada 15 Desember mendatang, saat ia melakoni laga ketujuh bersama, Amorim akan kembali bertemu Guardiola di Etihad Stadium.

Baca juga: Ruben Amorim Rupanya Minta Penundaan Latihan Manchester United

Baca juga: MU Resmi Tunjuk Ruben Amorim Sebagai Pelatih hingga 2027
Rubens Amorim. (primedailydigest.com/AFP/PATRICIA DE MELO MOREIRA)

Harapan yang tinggi

Tak ayal ekspektasi Manchester United terhadapnya semakin besar setelah menyaksikan Sporting CP menghancurkan Manchester City Rabu dini hari.

Hal itu sekaligus menegaskan keefektifan formula Amorim yang membawa kesuksesan Sporting dalam empat tahun terakhir.

Selama empat tahun tersebut ia berhasil meraih dua trofi Liga Inggris Portugal, dua Piala Liga, dan satu Piala Super Portugal.

Rekornya sungguh luar biasa, memenangi 163 dari total 230 pertandingan, atau memiliki persentase kemenangan 70,87 persen.

Di Liga Inggris, hanya Guardiola yang punya persentase kemenangan di atas 70 persen, tepatnya 74 persen. Sir Alex sendiri berada di peringkat kedua setelah Guardiola, dengan “hanya” 65 persen.

Maka wajar jika kemenangan Sporting atas City menaikkan ekspektasi drastis terhadap Amorim, apalagi ia dikenal efektif merancang strategi bermain dan piawai mengembangkan pemain, termasuk pemain muda.

Amorim efektif membentuk Sporting sebagai tim yang mampu memperlambat dan mempercepat permainan, tergantung situasi, seperti yang terlihat pada laga melawan City dini hari tadi.

Fleksibilitas Sporting dalam transisi merupakan bukti fleksibilitas visi dan strategi Amorim.

Ia bisa membuat timnya menunggu dengan sabar untuk menyerang, namun juga bisa berubah menjadi agresif dalam menekan.

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *