Jakarta (primedailydigest.com) – Badan Tim Nasional esports Indonesia (BTN) mengeluhkan kendala teknis yang sering terjadi pada pertandingan Riyadh IESF World Championship 2024.Pelatih Kepala Tim Esports Nasional Indonesia Richard Permana mengakui kendala teknis yang terjadi cukup menguras waktu istirahat timnas MLBB putra Indonesia.
Richard mengaku sudah menyampaikan keluh kesahnya kepada federasi esports Indonesia IESF selaku penyelenggara ajang kejuaraan dunia tersebut.
“Kami Badan Timnas yang bertugas di sini langsung menanyakan kepada IESF apa yang terjadi, apakah beberapa hari yang lalu atlet kami boleh pulang atau istirahat. Kami harus menunggu sampai jam 12 malam tanpa kabar, tanpa kejelasan. ,” kata Richard dalam keterangan video yang diterima di Jakarta, Jumat.
Sejak laga pertama melawan Guam, Selasa (12/11), Timnas Indonesia mengalami gangguan teknis pada pertandingan yang terjadi lebih dari tiga kali sehingga pertandingan harus dihentikan sementara waktu.
Tim lain juga berulang kali mengalami kendala teknis sehingga menyebabkan pertandingan memakan waktu lebih lama dari waktu yang dijadwalkan. Alhasil, laga fase grup Indonesia vs Arab Saudi pun harus ditunda dan dijadwalkan ulang keesokan harinya.
Gangguan pun terjadi saat match day ketiga pada Kamis (14/11). Menurut Richard, kendala teknis yang kerap terjadi dinilai merugikan timnas MLBB putra Indonesia karena harus kehilangan momentum yang telah dibangun selama pertandingan.
Richard berharap IESF dapat segera mencari solusi dan mengevaluasi jalannya acara yang berlangsung pada 11 November hingga 19 November 2024 ini.
“Hari ini lagi banyak kendala teknis dan kami sudah berkoordinasi langsung dengan IESF, dan IESF sudah menghampiri kami langsung. Mereka bilang sudah berkoordinasi dengan organisasi lokal yang mereka tunjuk, dan mereka langsung menyampaikan simpati dan permintaan maaf kepada kami,” kata Richard.
“Tentu ini menjadi catatan yang sangat serius karena ini kejuaraan tingkat dunia… Kami berharap IESF segera menemukan solusi atas semua kendala teknis yang sangat meresahkan ini.”