Jakarta (primedailydigest.com) – Kementerian Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (KP2MI) sedang mengejar peluang untuk penempatan perawat lansia atau pengasuh Profesional di luar negeri termasuk Singapura melalui koordinasi dengan sejumlah kementerian terkait.
KP2MI melalui pernyataan di Jakarta pada hari Selasa menyatakan bahwa Singapura adalah proyek percontohan di seluruh kementerian.
Ini didasarkan pada data yang menunjukkan bahwa total 250 ribu warga negara Indonesia yang tinggal di Singapura, sekitar 166 ribu adalah pekerja rumah tangga. Selain itu, Singapura diperkirakan membutuhkan sekitar 24 ribu perawat hingga 2030.
“Kami tentu terbuka untuk kerja sama dalam penempatan pekerja migran di Singapura, khususnya pengasuh. Skema seperti apa yang ingin kami jalankan. Ini bisa proyek percontohan Pertama, “kata Wakil Menteri P2MI Christina Aryani.
Wakil Menteri Christina mengatakan bahwa ada beberapa skema penempatan yang dapat dikooperasikan, seperti Pemerintah untuk Pemerintah (g ke g) ATAU pemerintah ke swasta (G ke P).
“Termasuk persyaratan dan kompetensi apa yang harus dipenuhi, sehingga kami dapat menemukannya pengasuh bakat Yang sesuai dengan kebutuhan Singapura, “katanya.
Wakil Menteri P2MI juga siap berkoordinasi dengan Kementerian Tenaga Kerja dan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) untuk pelatihan bagi calon pekerja migran yang ingin berangkat ke Singapura sebagai pengasuh.
“Sehingga para pekerja yang dikirim benar -benar siap bekerja baik di rumah Werdha dan di rumah untuk merawat orang tua,” katanya.
Penempatan perawat lansia juga sejalan dengan program Ekonomi Perawatan di Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KEMENPPPA) yang bertujuan untuk meningkatkan ekonomi, profesi, dan standardisasi perempuan Indonesia.