Di hilir batubara diperlukan kepada pemegang IUPK sebagai kelanjutan dari operasi PKP2B (Perjanjian tentang Eksploitasi Penambangan Batubara)Jakarta (primedailydigest.com) – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (KESDM) membutuhkan tujuh perusahaan, termasuk PT Adaro Indonesia ke PT Kaltim Prima Coal, untuk hilir batubara sebagai Lisensi Bisnis Pertambangan Khusus (IUPK).
“Hilir batubara diperlukan kepada pemegang IUPK sebagai kelanjutan dari operasi PKP2B (Perjanjian tentang Pekerjaan Eksploitasi Penambangan Batubara),” kata Direktur Jenderal Mineral dan Batubara (Minerba) dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Tri Winarno dalam pertemuan sidang (RDP) dengan Komisi Indonesia XII di Jakarta pada Jakarta pada hari Selasa.
Pt Adaro Indonesia diperlukan untuk hilir batubara menjadi metanol dan DME. Kapasitas input batubara mencapai 6,75 juta ton per tahun dari Pit Wara-1 dan Pit Wara-2. Rencana investasi diperkirakan sekitar 2,61 miliar dolar AS untuk batubara hilir menjadi metanol dan 2,83 miliar dolar AS untuk DME.
Selain itu, Pt Arutmin Indonesia diperlukan untuk hilir batubara menjadi metanol dan amonia. Kapasitas input batubara mencapai 6 juta ton per tahun dari blok Sarongga. Rencana investasi diperkirakan sekitar 2,7 miliar dolar AS.
Ketiga adalah PT Kideco Jaya Agung, yang diperlukan untuk menghidupkan batubara ke pembangkit listrik tenaga gas (PLTMG) di tahap komersial I, dan amonia pada tahap komersial II. Kapasitas input batubara mencapai 56.835 ton per tahun untuk PLTMG dan 566.062 ton per tahun untuk amonia. Rencana investasi diperkirakan sekitar 11.178 juta dolar AS untuk PLTMG dan 244,23 juta dolar AS untuk amonia.
Perusahaan keempat adalah PT Multi Harapan Utama yang diminta untuk hilir batubara menjadi semikokas. Kapasitas input batubara mencapai 1 juta ton per tahun dari Pit Belumpur dan Pit South Sump, Gitan Block. Rencana investasi diperkirakan sekitar 81,3 juta dolar AS.
Kemudian, Pt Tanito Harum diharuskan untuk hilir batubara untuk menjadi semicokas. Kapasitas input batubara mencapai 300 ribu ton per tahun dari Blok Sukodadi, Pondok Labu, dan Busang Tengah. Perkiraan rencana investasi adalah sekitar 42,23 juta dolar AS.
Yang keenam adalah batubara Pt Berau yang diperlukan untuk hilir batubara menjadi metanol. Kapasitas input batubara mencapai 3,49 juta ton per tahun dari Binungan Blok 10. Rencana investasi yang diperkirakan sekitar 774,8 juta dolar AS.