Jakarta (primedailydigest.com) – Kementerian Komunikasi dan Digital mendukung kampanye pemilihan kepala daerah (Pilkada) serentak 2024 melalui sejumlah upaya, salah satunya mengamankan ruang digital dari misinformasi, hoaks, dan ujaran kebencian.Kemudian dukungan untuk pengamanan ruang digital dan dalam rangka penanganan konten negatif seperti misinformasi, hoax atau ujaran kebencian saat Pilkada, kata Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Hafid dalam rapat kerja pertama dengan Komisi I DPR RI, di Gedung DPR RI. Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Selasa.
Meutya mengatakan, untuk mengamankan ruang digital, pihaknya melakukan patroli siber secara intensif untuk mendeteksi dan menindak pelanggaran.
Baca juga: Kementerian Komunikasi dan Informatika utamakan literasi digital untuk menyelenggarakan pemilukada yang damai
Selain itu, pemantauan komunikasi publik selama kampanye juga akan dilakukan dengan memantau sentimen media, terutama di provinsi-provinsi yang diprediksi memiliki suhu politik cukup tinggi.
Sebagai bagian dari kampanye Pilkada damai, Kementerian Komunikasi dan Teknologi akan melibatkan berbagai media, baik media elektronik, media cetak, dan forum tatap muka.
Berbagai dukungan sosialisasi dilakukan dengan tujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya partisipasi dalam pilkada dan memastikan setiap pemilih mendapatkan informasi yang cukup, ujarnya.
Baca juga: Pemerintah dan Platform Digital Deklarasikan Pilkada 2024 Damai
Meutya mengatakan, Kemenkominfo juga bersiap menyosialisasikan pilkada damai melalui SMS blast dan publikasi di media digital dengan pesan-pesan yang mendorong terciptanya suasana damai selama proses pilkada.
Kementerian Komunikasi dan Teknologi, kata dia, juga akan memantau dan mengendalikan spektrum frekuensi radio agar layanan telekomunikasi tetap lancar selama Pilkada.