Jakarta (primedailydigest.com) – Kehangatan keluarga adalah alasan penyanyi Yura Yunita memilih untuk mengadakan konser solo berjudul “Bingah” di sore hari.
“Mungkin Anda (penonton) tidak merasa, ketika saya berada di atas panggung saya suka melihat (penonton). Saya melihat wajahnya satu per satu,” kata Yura dalam konferensi pers di Jakarta pada hari Jumat.
Yura mengatakan ketika muncul di atas panggung ada banyak perilaku penonton yang jelas terlihat. Misalnya adalah seorang ayah yang memegang putrinya di bahunya.
Baca Juga: Tunjukkan Budaya Sunda, Yura Yunita mengadakan konser tunggal “Bingah”
Adegan membuat energi Yura terkuras untuk muncul di atas panggung dalam arti positif. Dari sana ia membuat perasaan yang benar dan berhasil membawa lagu dengan baik.
“Jika ada ayah yang memegang anak, banyak keindahan yang membuatku kilas balik (Mengingat masa lalu) dengan ayah saya. Jadi saya benar -benar ingin, ini awalnya, untuk membuat konser ini, kami berhasil pada jam 3 sore. Karena saya ingin anak -anak juga menonton. Itu hal sederhana yang tidak diketahui banyak orang, “kata Yura.
Sebagai bentuk dukungan untuk keinginan Yura, Direktur Kreatif serta produser eksekutif Roan Y. Anprira mengatakan konser “Bingah” dibuat ramah anak dan cacat sebanyak mungkin.
Baca Juga: Yura Yunita mengalami sesak napas selama pelatihan konser Bingah
“Untuk teman -teman yang membawa anak -anak baik di tribun atau festival, silakan masuk gerbang Diinformasikan kepada komite, sehingga kita dapat mengarahkan, terutama anak -anak yang masih kecil bisa menjadi posisi yang lebih baik, “kata Roan.