Karding: ASN harus peka bantu masyarakat miskin, termasuk PMI rentan

Karding: ASN harus peka untuk membantu orang miskin, termasuk PMI yang rentan

Jakarta (primedailydigest.com) – Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) Abdul Kadir Karding meminta semua aparatus sipil negara (ASN) dan hadir untuk membantu orang miskin, termasuk pekerja migran Indonesia yang rentan (PMI), sesuai dengan arah Presiden Prabowo Subianto.

“Arah Presiden Prabowo Subianto sangat jelas. Semua ASN, termasuk CPN dalam Kementerian P2MI harus sensitif dan hadir untuk membantu orang -orang yang hidup di bawah garis kemiskinan, termasuk pekerja migran Indonesia (PMI) yang rentan,” katanya.

Menurut siaran pers Kementerian P2MI, permintaan tersebut disampaikan oleh Karding atas orientasi prospektif pegawai negeri (CPNS) tahun fiskal 2024 Kemen-P2MI yang diadakan di Pusat Pengembangan Keaslian Kualitas Pendidikan Kejuruan (BBPPMPV) di Depok, Java Barat, Selasa.

Karding menambahkan bahwa menjadi pegawai negeri tidak hanya mendapatkan pekerjaan atau status. Lebih dari itu, menjadi ASN adalah tentang kemauan untuk melayani dan memberikan layanan sepenuh hati.

“Di mana penggajian negara dari mereka? Dari mereka. Dari pajak mereka. Itu harus direalisasikan sehingga ketika Anda bekerja dalam pikiran kita, pola pikir kita dan bahkan hati kita adalah untuk melayani mereka dengan sepenuh hati,” katanya.

Baca juga: Presiden Promise for ILO 188 Convention Protect Fisheries Seamors

Dia juga mengingatkan bahwa sebagian besar PMI yang pergi ke luar negeri untuk bekerja di sektor domestik adalah wanita.

Oleh karena itu, katanya, CPN Kemen-P2MI akan segera menghadapi masalah perlindungan, layanan, dan pemberdayaan pekerja migran.

“Siapa lagi yang akan melayani mereka jika bukan kita? Jadi tolong, ubah pola pikir bahwa menjadi pegawai negeri tidak hanya mencari pekerjaan atau status. Tapi ini masalah kemanusiaan. Ini masalah melayani, tidak dilayani,” katanya.

Karding lebih lanjut mengingatkan bahwa masih ada banyak warga negara Indonesia yang hidup dalam kondisi yang sangat mengkhawatirkan, bahkan hanya bisa makan sekali sehari.

“Adik -adik tahu bahwa orang -orang seperti ini di Indonesia memiliki banyak. Masih ada banyak orang yang hidupnya masih sulit. Masih banyak orang yang rumahnya masih banyak gubuk. Orang yang anak -anaknya makan sekali sehari masih lauk yang sangat sederhana,” katanya.

Baca Juga: Menteri P2MI menekankan perlindungan PMI sebelum mencabut moratorium Saudi

Reporter: Asri Mayang Sari
Editor: Rahmad Nasution
Hak Cipta © primedailydigest.com 2025

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *