Kami memperkirakan bahwa JCI akan menguat, didorong oleh ruang stimulus kebijakan moneter di mana Cina diperkirakan akan memangkas suku bunga, penguatan komoditas dan nilai tukar rupiahJakarta (primedailydigest.com) – Indeks Bursa Efek Indonesia (IHSG) (IHSG) pada hari Selasa diperkirakan akan bergerak untuk menguat di tengah -tengah peserta pasar sedang menunggu dan melihat ke arah Dewan Gubernur Bank Indonesia (BI) (BI).
JCI membuka 23,06 poin atau 0,32 persen menjadi 7.164,15. Sementara itu, 45 saham terkemuka atau indeks LQ45 naik 1,47 poin atau 0,18 persen menjadi 813,12.
“Untuk hari ini kami memperkirakan JCI akan menguat, didorong oleh ruang stimulus kebijakan moneter di mana Cina diperkirakan akan memangkas suku bunga, memperkuat komoditas dan nilai tukar rupiah, serta tren positif dalam masuknya dana asing,” kata pengamat modal Panin Sekuritas Reydi Octa di Jakarta pada hari Selasa.
Dari dalam negara itu, Bank Indonesia (BI) mengadakan Rapat Dewan Gubernur (RDG) pada Mei 2025 pada hari Selasa (5/20) dan Rabu (5/21), yang diperkirakan masih mempertahankan tingkat bunga patokannya sebesar 5,75 persen.
Dari negara -negara asing, Moody mengurangi peringkat kredit Amerika Serikat (AS) menjadi AA1 dari AAA.
Di sisi lain, data inflasi AS yang melambat dan indikator ekonomi yang melemah dari perkiraan, membuat harapan lebih kuat untuk pemangkasan suku bunga oleh Bank Sentral AS Fed tahun ini
Dari wilayah Asia, para peserta pasar melihat arah kebijakan moneter China, di mana People Bank of China (PBOC) diperkirakan dapat memangkas suku bunga 10 basis poin menjadi 3 persen dan 3,5 persen untuk tenor 1 dan 5 tahun.
Analis di Nomura melihat bahwa akan sangat sulit bagi China untuk mencapai target pertumbuhan 5 persen tahun ini, yang kuartal kedua PDB akan turun setelah pemuatan depan dilakukan setelah implementasi kebijakan tarif.
Dari wilayah Eropa, hasil peningkatan obligasi di Inggris telah meningkat, bersama dengan peningkatan biaya hasil untuk obligasi AS. Inggris dan Uni Eropa mencapai kesepakatan yang akan memudahkan makanan dan minuman dari Inggris untuk diimpor, dan memungkinkan Uni Eropa di perairan Inggris hingga 2038.