Jakarta (primedailydigest.com) – Republik Indonesia dan Filipina terus berupaya mempererat hubungan diplomatik dengan menjalin hubungan Forum Kesehatan Indonesia-Filipina (IPHF) yang merupakan forum kolaboratif untuk memfasilitasi diskusi kesehatan, seperti tren terkini, tantangan dan potensi kemitraan ekonomi dan pendidikan di bidang kesehatan.“Forum Kesehatan Indonesia-Filipina “merupakan bukti komitmen kita bersama dalam meningkatkan kerja sama kesehatan dan mengatasi tantangan kesehatan yang dihadapi kedua negara kita,” kata Duta Besar Republik Indonesia di Manila, Agus Widjojo, dalam keterangan resmi KBRI Manila yang diterima di Jakarta , Selasa.
Dubes Agus berharap forum yang diselenggarakan di KBRI Manila pada tanggal 21 Oktober ini dapat membangun landasan yang kuat untuk kolaborasi di bidang kesehatan. Penyelenggaraan IPHF, lanjutnya, merupakan bagian dari perayaan 75 tahun hubungan diplomatik kedua negara pada tahun ini.
KBRI Manila menyampaikan forum kesehatan ini merupakan tindak lanjut dari amanah yang diberikan Rencana Aksi 2022–2027 disepakati kedua negara saat kunjungan Presiden Ferdinand Marcos Jr ke Indonesia pada tahun 2022.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Asia Tenggara Kementerian Luar Negeri RI Mirza Nurhidayat menegaskan forum ini sangat tepat dan penting, terutama untuk terus membangun kerja sama dalam menciptakan rantai pasok yang lebih kuat, serta sistem dan layanan kesehatan yang berketahanan dan memenuhi kebutuhan. kebutuhan masyarakat. .
Selain itu, diperkaya dengan pemaparan dari para pakar kesehatan, IPHF juga menghadirkan sesi-sesi pencocokan bisnis mendorong kerja sama ekonomi sekaligus membangun kemitraan yang saling menguntungkan antar pengusaha alat kesehatan kedua negara.
Dalam sambutannya, Randy Teguh, Ketua Umum Himpunan Pengembang Ekosistem Alat Kesehatan Indonesia (HIPELKI) menyampaikan bahwa produk dan layanan kesehatan Indonesia telah memenuhi unsur keamanan, mutu, dan kinerja yang dipersyaratkan sebagai produk alat kesehatan.
“Dengan total anggota yang berkompeten sebanyak 207 orang, anggota HIPELKI akan menjadi modal berharga untuk membangun kekuatan Indonesia dalam mengekspor alat kesehatan ke ASEAN dan pasar lainnya,” ujarnya.