JCI dan Bursa Efek Regional Asia melemah setelah pemerintah Amerika Serikat (AS) melanjutkan tarif di Kanada dan Meksiko, dan mengintensifkan pembatasan investasi TiongkokJakarta (primedailydigest.com) – Indeks Bursa Efek Indonesia (IHSG) (IHSG) pada Selasa sore, ditutup setelah melemahnya bursa saham Asia.
JCI ditutup turun 162,51 poin atau 2,41 persen menjadi 6.587,09. Sedangkan 45 saham terkemuka atau indeks LQ45 turun 22,22 poin atau 2,89 persen menjadi 747,70.
“JCI dan Bursa Efek Regional Asia melemah setelah pemerintah Amerika Serikat (AS) melanjutkan tarif di Kanada dan Meksiko, dan mengintensifkan pembatasan investasi Tiongkok. Ini telah mendorong sentimen risiko untuk mengelilingi pasar keuangan,” kata Investindo Sekuritas Tim peneliti Pillarmas dalam studinya di Jakarta pada hari Selasa.
Dampak kekhawatiran pasar atas penerapan tarif perdagangan yang akan diterapkan oleh AS bulan depan, karena presiden AS telah mengumumkan bahwa tarif untuk Kanada dan Meksiko akan mulai berlaku setelah penundaan satu bulan berakhir.
Pernyataan Trump menghubungi harapan bahwa kedua negara dapat mencapai kesepakatan dengan pemerintahnya untuk menunda tarif lebih lanjut.
Dengan demikian, pasar mempertimbangkan risiko inflasi, yang tentunya akan mempengaruhi kebijakan moneter The Fed dan tidak ditutup, kemungkinan besar akan mendorong sikap agresif Fed terkait dengan tingkat bunga patokan.
Kemudian, sentimen lain yaitu Presiden Donald Trump memerintahkan pemerintahannya untuk membatasi investasi China dalam teknologi dan sektor strategis lainnya di AS.
Trump juga memesan audit perusahaan asing yang terdaftar di Bursa Efek AS, termasuk tinjauan struktur kepemilikan mereka.
Dibuka diperkuat, JCI pindah ke wilayah negatif sampai penutupan sesi pertama perdagangan saham. Di sesi kedua IHSG ada di rumah di zona merah hingga penutupan perdagangan saham.