IHSG ditutup melemah jelang libur Pilkada serentak

IHSG menutup akhir pekan menguat, dipimpin oleh sektor teknologi

Pelaku pasar fokus pada rilis data ketenagakerjaan yang akan memberikan petunjuk mengenai arah kebijakan moneter bank sentral AS, serta gejolak politik di Asia dan Eropa yang berpotensi memicu volatilitas pasar.Jakarta (primedailydigest.com) – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Jumat sore ditutup menguat, dipimpin oleh saham-saham sektor teknologi.

IHSG ditutup menguat 69,47 poin atau 0,95 persen menjadi 7.382,78. Sedangkan kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 1,39 poin atau 0,16 persen menjadi 875,84.

“Pasar regional Asia cenderung bergerak mixed (bervariasi). Nampaknya para pelaku pasar sedang fokus pada rilis data ketenagakerjaan yang akan memberikan petunjuk mengenai arah kebijakan moneter bank sentral Amerika Serikat (AS), serta gejolak politik di Asia dan Eropa yang berpotensi memicu volatilitas pasar,” kata Tim Peneliti Pilarmas Investindo Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, Jumat.

Ketua Fed Jerome Powell menyatakan perekonomian AS lebih kuat dari perkiraan ketika bank sentral mulai memangkas suku bunga acuannya pada September 2024.

Pelaku pasar membaca pernyataan Powell sebagai sinyal dukungan terhadap penurunan suku bunga acuan secara lebih lambat.

Di sisi lain, pelaku pasar juga mempunyai ekspektasi bahwa otoritas Tiongkok akan mengambil langkah-langkah kebijakan ekonomi yang mendukung. Pelaku pasar mengharapkan hasil positif dari forum kerja ekonomi pusat dan pertemuan Politbiro mendatang di Tiongkok.

Selain itu, muncul optimisme bahwa bank sentral Tiongkok akan memberikan pelonggaran moneter lebih lanjut pada tahun depan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan mengatasi deflasi.

Dari dalam negeri, pergerakan IHSG berpeluang melanjutkan tren positif, katalis positif tersebut didukung oleh hasil pertemuan Presiden Prabowo dengan Wakil Ketua DPR yang disepakati kenaikan PPN sebesar 12 persen pada tahun ini. awal tahun 2025 akan diberlakukan secara selektif hanya pada barang mewah, sedangkan barang dan jasa lainnya masih dikenakan PPN sebesar 11 persen.

Baca juga: Mirae Asset prediksi IHSG tembus 8.000 di 2025

Baca juga: IHSG melemah jelang akhir pekan menyusul bursa regional dan global

Artinya, barang kebutuhan pokok dan jasa yang berhubungan langsung dengan masyarakat masih dikenakan tarif pajak yang berlaku saat ini, yakni 11 persen.

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *