Djohan Emir Setijoso, Presiden Komisaris BCA yang mengundurkan diri

Djohan Emir Setijoso, Komisaris Utama BCA yang mengundurkan diri

Jakarta (primedailydigest.com) – PT Bank Central Asia Tbk (BCA) baru-baru ini mengumumkan pengunduran diri Djohan Emir Setijoso dari jabatannya sebagai Komisaris Utama. Pernyataan pengunduran dirinya dibenarkan oleh Sekretaris Perusahaan PT Bank Central Asia Tbk (BCA), Raymon Yonarto.

Djohan Emir Setijoso resmi mengundurkan diri secara resmi pada Senin (16/12/2024). Setelah menduduki beberapa posisi strategis selama 25 tahun di BCA, ia juga masuk dalam daftar pemegang saham Grup Djarum dengan kepemilikan kurang dari 5 persen.

Hal itu diumumkan perusahaan BCA melalui keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI). Dijelaskan Sekretaris Perusahaan BCA, “Pada tanggal 16 Desember 2024, Perseroan menerima surat pengunduran diri Bapak Djohan Emir Setijoso dari jabatannya selaku Komisaris Utama Perseroan,” kata Raymon Yonarto, Selasa (17/12/2024) .

Lantas, seperti apa Djohan Emir Setijoso? Berikut profil singkatnya:

Baca juga: BCA Digital catat laba bersih Rp 72,13 miliar pada kuartal III 2024

Profil Djohan Emir Setijoso

Djohan Emir Setijoso adalah nama yang tidak asing lagi di dunia perbankan Indonesia. Pria kelahiran Jakarta, 25 Juni 1941 ini merupakan sosok penting yang mengemban tanggung jawab besar di bidang perbankan.

Selama menjabat, Djohan terkenal dengan keberhasilan kepemimpinannya yang mampu menjadi visioner bagi setiap kalangan. Tak hanya itu, Djoham juga memiliki segudang prestasi di posisinya yang menjadikannya salah satu tokoh perbankan yang disegani di Indonesia.

Baca juga: BCA bagikan dividen tunai interim Rp 50 per saham

Sebelumnya Djohan bekerja di Bank Rakyat Indonesia pada tahun 1965-1998 sebagai Direktur BRI. Kemudian pada tahun yang sama tahun 1993-1998 Djohan menjadi Komisaris Utama di Inter Pacific Bank.

Djohan yang menyandang gelar sarjana di Institut Pertanian Bogor (IPB) yang berhasil menyelesaikannya pada tahun 1964 ini telah memberikan kontribusi yang signifikan bagi dunia perbankan khususnya di BCA.

Saat pindah ke BCA saat itu, perusahaan tersebut berada di ambang kehancuran akibat krisis moneter dan meluasnya kerusuhan yang mengakibatkan penarikan dana besar-besaran oleh nasabah.

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *