Jakarta (primedailydigest.com) – Gelandang Arsenal Declan Rice mengkritik timnya atas “naif” yang mereka tunjukkan usai kekalahan 0-2 dari Bournemouth, di mana Arsenal harus bermain dengan 10 orang untuk ketiga kalinya musim ini.Pertandingan di Vitality Stadium berubah drastis pada menit ke-30 ketika William Lintasa dikeluarkan dari lapangan setelah menjatuhkan Evanilson di dekat garis tengah. Awalnya Lintasa hanya diganjar kartu kuning, namun setelah dilakukan pengecekan VAR, sanksi pelanggarannya ditingkatkan menjadi kartu merah.
Bermodal keunggulan numerik, Bournemouth mulai bermain lebih agresif dan berhasil membuka keunggulan pada menit ke-70 lewat gol Ryan Christie, sebelum penalti Justin Kluivert memastikan kekalahan pertama Arsenal musim ini.
“Kami terjatuh tiga kali dalam delapan pertandingan, dan kami lolos dari situasi itu saat melawan Brighton di kandang dan tandang Manchester City. Namun hari ini, Bournemouth terus menekan dan membuat skor menjadi 2-0,” ujar Rice, dilansir Sky Sports.
Baca juga: Kalah Lintasa, Arsenal Alami Kekalahan Pertama di Liga Inggris
“Saya bangga dengan para pemain yang terus berjuang meski hanya dengan 10 orang, tapi kenaifan ini, kita harus berhenti melakukan kesalahan karena membutuhkan 11 pemain selama 90 menit untuk memenangkan pertandingan,” lanjutnya.
Rice pun menyoroti peluang besar yang dimiliki Gabriel Martinelli, namun digagalkan oleh Kepa Arrizabalaga yang menjadi titik balik penting dalam laga tersebut.
Ada peluang besar bagi Martinelli dan sang kiper berhasil membacanya dan melakukan penyelamatan hebat. Satu menit kemudian, situasi yang biasa kami kendalikan menjadi bencana bagi kami, tambahnya.
“Kami tidak boleh melakukan kesalahan bodoh. Anda membutuhkan semua pemain terbaik di lapangan setiap saat. Kepercayaan diri kami tetap tinggi dan kami akan terus bersatu. Inilah sepak bola, yang terpenting adalah tetap bersatu dan terus maju.” arah yang benar,” kata Rice. .