Jakarta (primedailydigest.com) – Pelecehan seksual menjadi isu yang semakin disorot di berbagai lapisan masyarakat Indonesia. Kasus-kasus yang terjadi di tempat kerja, lembaga pendidikan, dan ruang publik tidak hanya merusak harkat dan martabat korban, namun juga berdampak besar terhadap kesehatan fisik, mental, dan emosional korban pelecehan seksual.Berdasarkan data Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA), sejak 1 Januari 2024 hingga saat ini tercatat terdapat 8.615 kasus kekerasan seksual yang mayoritas korbannya adalah perempuan. Kekerasan seksual dan pelecehan seksual merupakan dua bentuk pelanggaran serius yang seringkali saling terkait dan dapat merusak martabat dan kesejahteraan korban.
Pelecehan seksual mencakup segala bentuk perilaku yang mengandung unsur seksual yang tidak diinginkan dan membuat korbannya merasa takut, terhina, terintimidasi atau tidak nyaman. Perilaku ini dapat berkisar dari panggilan seksual yang menyinggung, komentar atau pembicaraan seksual yang tidak nyaman, hingga sentuhan yang tidak diinginkan, penyerangan seksual, atau penguntitan. Pelecehan seksual dapat terjadi secara langsung atau online.
Berikut beberapa dampak pelecehan seksual:
1. Dampak emosional dan psikologis
Korban pelecehan seksual seringkali merasa cemas, stres, atau depresi, serta dapat mengalami trauma jangka panjang seperti PTSD (Post-Traumatic Stress Disorder). Hal ini dapat mengganggu kehidupan sehari-hari mereka, sehingga sulit berinteraksi dengan orang lain dan melakukan aktivitas normal.
2. Dampak fisik
Pelecehan seksual tidak hanya berdampak secara mental, namun juga dapat berdampak pada fisik. Korban sering mengalami sakit kepala, gangguan pencernaan, dan gangguan tidur seperti insomnia. Dalam beberapa kasus, stres akibat kekerasan dapat memicu penyakit fisik yang berhubungan dengan kondisi mental.
3. Menurunnya rasa percaya diri
Korban seringkali merasa terhina dan kehilangan rasa percaya diri. Mereka juga bisa merasa bersalah atau malu, padahal itu bukan salahnya. Perasaan tersebut secara perlahan dapat merusak harga diri korbannya.