BEI terus dorong penerapan keberlanjutan di pasar modal Indonesia

BEI terus mendorong penerapan keberlanjutan di pasar modal Indonesia

Keberadaan kredit karbon ini diharapkan dapat membantu perusahaan dalam melakukan dekarbonisasi dan inisiatif net zeroJakarta (primedailydigest.com) – Bursa Efek Indonesia (BEI) terus mendukung dan mendorong segala upaya penerapan keberlanjutan di pasar modal Indonesia, khususnya terkait ketahanan iklim.

“BEI merupakan anggota Bursa Efek Berkelanjutan yang merupakan salah satu inisiatif Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Salah satu fokus Bursa Efek Berkelanjutan adalah pemenuhan SDGs ke-13 terkait penanganan perubahan iklim,” ujar Direktur Keuangan BEI. , Sumber Daya Manusia dan Umum Risa E Rustam di Aula Utama BEI Jakarta, Rabu.

Risa menjelaskan BEI melalui IDXCarbon telah memperkenalkan kelas aset baru yaitu Sertifikat Pengurangan Emisi Gas Rumah Kaca atau yang populer disebut kredit karbon.

“Keberadaan kredit karbon ini diharapkan dapat membantu perusahaan-perusahaan dalam inisiatif dekarbonisasi dan net zero. BEI juga telah menyelenggarakan program pelatihan IDX Net Zero Incubator yang bertujuan untuk mendukung dan memberikan pendampingan kepada emiten dalam rangka memulai upaya dekarbonisasi. ,” kata Risa.

Ia mengatakan, saat ini perusahaan perlu lebih aktif mengambil tindakan untuk mengurangi emisi gas rumah kaca, memperluas penggunaan energi hijau, penyeimbangan karbon, pengolahan dan daur ulang sampah, serta berbagai kegiatan untuk mengendalikan perubahan iklim.

“Ini bukan kegiatan tanggung jawab sosial perusahaan, tapi investasi. “Investasi lingkungan, sosial dan bisnis akan sangat bermanfaat bagi keberlangsungan bisnis perusahaan itu sendiri,” kata Risa.

Dalam kesempatan yang sama, Managing Director Investing on Climate Ardian Taufik Gesuri mengatakan dengan berinvestasi pada ketahanan iklim, perusahaan sebenarnya bisa mendapatkan peluang bisnis dan penghematan biaya yang besar.

“Masa depan menjadi lebih hijau. Konsumen dan investor semakin menginginkan produk dari produsen yang ramah lingkungan. “Transisi menuju masa depan tanpa emisi ini dapat menciptakan peluang pertumbuhan baru bagi dunia usaha, sehingga akan membuka lapangan kerja baru dan dapat merevitalisasi perekonomian,” kata Ardian.

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *