Bahasa isyarat yang digunakan di Indonesia, beserta perbedaannya

Bahasa isyarat yang digunakan di Indonesia, dan perbedaannya

Jakarta (primedailydigest.com) – Bahasa isyarat merupakan salah satu alat komunikasi visual yang digunakan teman tunarungu untuk berinteraksi. Dengan memanfaatkan gerakan tangan, ekspresi wajah, dan bahasa tubuh, bahasa ini menggantikan peran suara dalam komunikasi.

Di Indonesia, terdapat dua bahasa isyarat utama yang digunakan, yaitu Sistem Bahasa Isyarat Indonesia (SIBI) dan Bahasa Isyarat Indonesia (BISINDO). Keduanya memiliki karakteristik, peran, dan perbedaan signifikan dalam penggunaannya.

Apa itu bahasa isyarat?

Bahasa isyarat adalah metode komunikasi yang dirancang untuk menyampaikan informasi secara visual. Setiap bahasa isyarat di dunia memiliki tata bahasa, kosa kata dan struktur yang berbeda-beda, menyesuaikan dengan budaya dan kebutuhan masyarakatnya. Di Indonesia, pengembangan bahasa isyarat merupakan bagian penting dari strategi nasional untuk mendukung komunitas Tunarungu.

Baca juga: Juru Bahasa Isyarat Harap Gunakan Juru Bahasa Tak Hanya di Peparnas saja

Sistem Bahasa Isyarat Indonesia (SIBI)

SIBI adalah sistem tanda yang dirancang oleh pemerintah Indonesia pada tahun 1981 sebagai standar komunikasi resmi bagi penyandang tunarungu.

Sistem ini disusun berdasarkan tata bahasa Indonesia, sehingga memudahkan siswa Tunarungu di sekolah luar biasa (SLB) untuk memahami kurikulum nasional.

Ciri-ciri utama SIBI:

Struktur bahasa: SIBI mengikuti pola tata bahasa Indonesia, sehingga gerakan tangan dan ekspresi wajah mencerminkan susunan kata dan pola kalimat formal. Penggunaan formal: SIBI banyak digunakan di lembaga pendidikan formal, acara resmi, dan komunikasi di lingkungan pemerintahan. Fleksibilitas yang terbatas: Karena sifatnya yang formal dan terstruktur, SIBI seringkali dianggap kurang natural bagi komunitas Tunarungu dalam interaksi sehari-hari.Baca juga: Kominfo Sediakan Interpreter Bahasa Isyarat untuk Informasi Peparnas yang Inklusif

Bahasa Isyarat Indonesia (BISINDO)

BISINDO berkembang secara alami di kalangan komunitas Tunarungu Indonesia. Bahasa ini lebih mencerminkan kebutuhan dan budaya komunitas Tunarungu, dengan ciri khas penggunaan dua tangan dalam memberi isyarat.

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *