PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) pada Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) di Jakarta, Senin, menyetujui pembagian dividen tunai final senilai 2,62 miliar dolar Amerika Serikat (AS) atau Rp 41,7 triliun.Dalam RUPSLB tersebut, pemegang saham juga menyetujui perubahan nama PT Adaro Energy Indonesia Tbk menjadi PT AlamTri Resources Indonesia Tbk.
Perubahan nama ini merupakan salah satu langkah perusahaan untuk memperkenalkan identitas baru yang lebih mencerminkan nilai dan visi jangka panjang, dimana perusahaan berkomitmen untuk mendukung penuh pemerintah Indonesia untuk mengurangi emisi gas rumah kaca.
Selain itu, juga merupakan upaya perusahaan untuk mencapai Net Zero Emissions (NZE) pada tahun 2060 atau lebih awal melalui berbagai langkah.
Setelah pemisahan pilar usaha pertambangan batubara termal dan beberapa usaha pendukung melalui pelaksanaan Penawaran Umum Pemegang Saham (PUPS), perseroan akan menjadi entitas induk dengan fokus pada bisnis hilirisasi mineral, serta Energi Baru dan Terbarukan. (EBT) yang akan mendukung transisi energi dan ekonomi hijau Indonesia.
Pada penutupan perdagangan Senin (18/11) hari ini, saham ADRO ditutup melemah 220 poin atau 5,61 persen ke posisi 3.700, dengan frekuensi perdagangan 50.159 kali transaksi, dan volume perdagangan sebanyak 267,35 juta lembar saham senilai Rp1 triliun.