Jakarta (primedailydigest.com) – Kemerdekaan Indonesia saat ini merupakan hasil perjuangan para pahlawan bangsa. Sosok yang berani dan rela mengorbankan segalanya demi mencapai satu tujuan, yakni negara yang bebas dari penjajahan.
Jasa-jasa berharga mereka kepada bangsa selalu dikenang dalam peringatan hari-hari nasional, seperti Hari Pahlawan dan Hari Kemerdekaan Indonesia.
Setiap pahlawan mempunyai kisah kepahlawanannya masing-masing yang menjadi inspirasi perjuangan bangsa.
Ada banyak tokoh perintis kemerdekaan yang mungkin jarang disebutkan, namun peranannya dalam perjuangan juga tidak kalah pentingnya. Lalu apa saja nama lain dari hero ini?
Nama-nama Pahlawan Perintis Kemerdekaan
Pahlawan Perintis merupakan tokoh yang menjadi pionir dalam memperjuangkan kemerdekaan bangsa. Sebelum kemerdekaan, para pahlawan ini berperan penting dalam menanamkan semangat nasionalisme, memimpin perlawanan terhadap penjajah, dan membangun bangsa melalui berbagai bidang, seperti pendidikan.
Padahal, Pahlawan Perintis adalah sosok yang ditahan kurang lebih tiga bulan atau gugur dalam perlawanan kolonial.
Berdasarkan UU No. 20 Tahun 2009, tokoh yang menyandang gelar Pahlawan Perintis disebut Pahlawan Nasional. Berikut nama-nama Pahlawan Perintis Kemerdekaan dan perannya tanpa pamrih, rela berkorban demi bangsa.
1. Ki Hajar Dewantara
Ki Hajar Dewantara yang bernama asli Raden Mas Suwardi Suryaningrat dikenal sebagai pionir pendidikan di Indonesia.
Pada tahun 1929, setelah kembali dari pengasingan karena tulisan-tulisan kritis yang ditulisnya untuk Belanda, Ki Hajar Dewantara mendirikan Perguruan Taman Siswa yang memberikan kesempatan pendidikan bagi penduduk pribumi.
Pada tanggal 1 Oktober 1932, Belanda mengeluarkan Ordonansi Sekolah Ilegal. Namun Ki Hajar Dewantara tetap bersedia melakukan perlawanan hingga akhirnya peraturan tersebut dicabut.
Setelah kemerdekaan dan kontribusinya yang besar dalam dunia pendidikan, Ki Hajar Dewantara dipercaya menjadi Menteri Pendidikan, Pengajaran dan Kebudayaan.
2.RA Kartini
Raden Ajeng Kartini atau RA Kartini merupakan sosok emansipasi perempuan Indonesia.Terinspirasi dari pemikiran dari buku-buku yang dibacanya, Kartini ingin memperjuangkan pendidikan bagi perempuan dan menulis surat yang mengungkapkan mimpinya melihat perempuan mendapatkan pendidikan.
Akhirnya RA Kartini menikah dengan Raden Adipati Joyodiningrat, Bupati Rembang yang merupakan jodoh ayah Kartini. Raden Adipati mendukung impian Kartini dan mendirikan sekolah khusus perempuan di Rembang.
Sekolah tersebut berkembang di daerah lain, seperti Semarang, Surabaya, Yogyakarta, Malang, Cirebon, Madiun dengan nama “Sekolah Kartini”.
Buku berjudul Habis Gelap Terbitlah Terang yang berisi kumpulan surat-surat Kartini dan menjadi inspirasi banyak perempuan Indonesia dalam bidang pendidikan.
3.Muhammad Husni Tsamin
Muhammad Husni Thamrin merupakan tokoh perjuangan Betawi yang berjuang melalui jalur politik.
Sebagai anggota Volksraad, dewan rakyat pada zaman Belanda, ia mengkritik kebijakan pemerintah kolonial Belanda yang merugikan rakyat.
Thamrin juga mendirikan organisasi nasional untuk memajukan pendidikan dan kesejahteraan masyarakat adat serta menyuarakan aspirasi masyarakat untuk kemerdekaan Indonesia. Organisasi yang didirikannya adalah Perkoempoelan Kaoem Betawi dan Partai Indonesia Raya (Parindra).
4.Dr. Soetomo
Dr Soetomo adalah pendiri dan ketua Budi Utomo, organisasi modern pertama bersama mahasiswa STOVIA yang memperjuangkan hak-hak bangsa Indonesia pada tahun 1908.
Sebagai seorang dokter, Soetomo menyadari pentingnya pendidikan dan kesehatan dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat.Pada tahun 1911, ia ditugaskan menangani wabah penyakit pes di Malang. Kemudian, pada tahun 1919 Soetomo melanjutkan studinya ke Belanda dan menjadi anggota Indische Vereniging yang menjadi Persatuan Indonesia.